Global Warming – Kok Kita Yang Harus Peduli

Sedih dan kecewa berat pagi ini. Meski bukan aktivis lingkungan, saya selalu memperhatikan berita-berita lingkungan. Dan membaca kompas pagi ini tentang Poznan, aduh membuat saya kecewa berat. Dan akhirnya saya (dan seharusnya anda semua orang Indonesia) menjadi berpikir ulang, mengapa kita harus jadi peduli global warming kalo para penyumbang emisi terbesar justru lebih tidak peduli?

Belum tau cerita Poznan pagi ini? Poznan adalah nama kota di Polandia yang baru saja selesai menyelenggarakan konferensi PBB mengenai perubahan iklim. Memang ada yang positif dihasilkan, tetapi Poznan juga menghasilkan gambaran negatif tentang crisis sense para penyumbang emisi terbesar, yaitu rendahnya komitmen untuk memulai langkah penanggulangan perubahan iklim. Hal ini ditandai dengan sedikitnya jumlah komitmen yang dijanjikan negara-negara penyumbang terbesar gas emisi rumah kaca.

Indonesia saat ini justru statusnya adalah negara penyerap emisi karena luasnya hutan Indonesia yang masih menjanjikan untuk digunakan sebagai alat pendaur ulang gas emisi. Posisi Indonesia justru sangat strategis sebagai titik awal negosiasi untuk komersialisasi carbon trading.

Kenyataan di lapangan justru berbeda. Begitu gencarnya gerakan bersama mencegah global warming dan climate change yang dilakukan justru di Indonesia. Greenpeace sampe menggunakan Rainbow Warrior (laskar pelangi?) untuk menutup akses pelabuhan di Riau. Bahkan Kompas hari ini ada foto cap jempol hijau dari acara Green Citizen. Ada radio di Surabaya yang gencar mengudarakan iklan mengenai pengurangan sampah plastik. Saya yakin, bahwa gerakan-gerakan semacam itu salah tempat. Tidak seharusnya dilakukan di Indonesia. Tetapi lebih urgent dilakukan di negara-negara sana. Justru mari kita manfaatkan SDA Indonesia untuk kemakmuran sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia sendiri. Kita belum memerlukan gerakan-gerakan seperti itu. Karena, sekali lagi, Indonesia bukan penyumbang gas emisi rumah kaca. Kita sudah Green Citizen kok dari dulu. Kita cuma korban kok. Dan se Green Citizen pun kita, cuma berkontribusi sangat kecil bagi pengurangan Global Warming.

Jadi, buat apa kita peduli Global Warming, kalo yang bikin masalah  malah cuci tangan.

2 responses to “Global Warming – Kok Kita Yang Harus Peduli

  1. Aku prihatin dengan kondisi sekarang, dunia dirusak sendiri oleh orang-orang oportunis. Indonesia dijajah oleh kepentingan mereka, tapi aku pikir kita harus peduli dengan “global Warming” hanya saja sikap kita(pemerintah) banyak takutnya menghadapi negara adidaya yang justru lebih banyak menyumbang global warming. Tapi kesalahan dari kita juga sih… kenapa memberi kesempatan kepada negara lain untuk berbuat seenaknya terhadap kita. Kenapa pula kita mau saja kalau Bali dijadikan tempat untuk konfrensi masalah global warming ini? Aku sudah jenuh melihat kelakuan negara-negara industri (G7). Mereka terlalu arogan, dan mau menang sendiri. Es yang mencair di kutub, negara kita juga yang dikenakan imbasnya. Sekarang mereka melihat sendiri. Mereka “tenggelam” duluan..

    • betul banget. dan betul kita harus peduli dengan “global warming” tapi maksud saya adalah ayok kita sama-sama peduli dong, jangan cuma kita aja di Indonesia. inisiatif justru kudu datang dari mereka, bukan kita.

      makasih sudah mampir.

Leave a reply to marinki Cancel reply